-->

Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Rencana Anggaran Biaya (RAB)

[RAB] Dalam setiap pembangunan sebuah konstruksi bangunan, selalu diawali dengan proses perencanaan sebelum melakukan proses pembuatan bangunan.

Perencanaan dibuat agar spesifikasi, harga, bentuk, ukuran dan biaya dapat sesuai dengan keinginan atau rencana rancangan perhitungan-perhitungan yang tepat dan teliti baik jumlah biaya pembuatanya, volume pekerjaan, jenis pekerjaan, harga bahan, upah pekerja maupun pemeriksaan pekerjaan (chek list) guna mewujudkan sebuah konstruksi bangunan yang lebih efisien dan terukur.

Rancangan perhitungan yang terukur dan efisien ini biasa disebut dalan rencana anggaran biaya (RAB), yang terdiri dari dua perngertian dasar yaitu anggaran dan borongan. Anggaran adalah biaya / begrooting yang dikeluarkan dengan syarat-syarat aturan permainan dalam pelaksanaan pekerjaan, yang dihitung oleh ahli atau penasehat dan disetujui oleh pemberi tugas (owner).

Baca: Cara Membuat RAB (Rencana Anggaran Biaya)


Sedangkan Borongan adalah pelaksanaan pekerjaan yang didasarkan pada syarat-syarat atau aturan permainan (bestek) yang telah ditetapkan bersama dalam kontrak kerja antara pemberi tugas dan pemborong.


Manfaat Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Perhitungan rencana anggaran biaya yang dilakukan terlebih dahulu memiliki beberapa manfaat ataupun keuntungan, diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Jenis pekerjaan apa saja yang akan digunakan untuk diadakan atau dibeli (apabila dikerjakan sendiri).
  2. Volume macam-macam bahan yang akan dibutuhkan dalam membuat rumah dapat diketahui.
  3. Jumlah biaya yang diperlukan untuk membuat rumah tersebut dapat diperkirakan sehingga perputaran keuangan dapat diatur.
  4. Pekerjaan-pekerjaan apa saja yang sudah ataupun yang belum selesai dikerjakan (apabila dikerjakan pihak kedua atau orang lain) dapat dikontrol.
  5. Dapat membantu pemilik rumah dalam bernegosiasi tentang harga penawaran kontraktor atau pihak kedua sehingga tidak akan merugikan pemilik atau pihak pertama. 


Faktor dan Dasar Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Membuat anggaran biaya pada dasarnya merupakan menaksir harga suatu barang, bangunan atau benda yang dapat dibuat secara teliti dan secermat mungkin.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi perhitungan agar dapat diperoleh suatu hasil yang makasimal, di antaranya dipengaruhi oleh:
  • Harga bahan setempat
  • Harga upah pekerja setempat
  • Keamanan ditempat pekerjaan
  • Transport material ke tempat pekerjaan. 
Sedangkan dasar penyusunan rencana anggaran biaya (RAB) terdiri dari dua cara diantaranya adalah:
  • Penyusunan anggaran biaya sangat teliti
  • Penyusunan anggaran biaya sementara atau taksiran kasar.

Baca: Cara Membuat RAB (Rencana Anggaran Biaya)



Urutan Langkah Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Untuk membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) kita perlu mengetahui langkah penyusunannya. Berikut tiga langkah penting yang harus dilakukan dalam membuat RAB, sebagai contoh adalah penyusunan RAB untuk rumah. Untuk RAB pekerjaan lain menyesuaikan item pekerjaan masing-masing.

1. Memahami Gambar Perencanaan

Gambar perencanaan atau bestek sering disebut juga shop drawing adalah gambar yang didesain guna mempermudah pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Dari gambar konstruksi tersebut dapat dilakukan analisa baik jumlah dan bahan bangunan yang akan dibeli untuk pembangunan atau sering disebut analisis volume pekerjaan.

Pemahaman gambar menjadi sangat penting untuk mengetahui item pekerjaan apa saja yang perlu dihitung. Sehingga, kita dituntut untuk mampu membaca dan memahami gambar. Biasanya gambar perencanaan disajikan dalam tampilan:
  • Perspektif: Gambar tampilan secara tiga dimensi, sehingga menampilkan bentuk sesungguhnya. Ini untuk mempermudah, namun kita masih bisa membuat RAB tanpa adanya gambar perspektif/3 dimensi.
  • Denah: Gambar bangunan dari atas yang menyajikan ukuran bangunan, dimensi ruang-ruang yang terdapat di dalamnya dan spesifikasi lainnya yang dapat memudahkan perhitungan jumlah biaya yang akan dikeluarkan.
  • Tampak dan potongan: Gambar tampak menyajikan tampilan bangunan yang dilihat dari depan, belakang, samping kiri dan samping kanan. Sedangkan gambar potongan biasanya terdiri dari potongan melintang dan memanjang, yaitu gambar yang memperlihatkan kondisi suatu bangunan apabila dipotong untuk memberikan informasi keadaan suatu bangunan. Gambar potongan dihasilkan dari denah bangunan.
  • Detail: Gambar detail sangat diperlukan apabila ada bagian yang membutuhkan penjelasan khusus atau tidak terbaca dengan jelas pada gambar denah, tampak dan potongan. Pada bagian detail, drafter akan merinci item-item kecil dan keterangan penting lainnya dari suatu bangunan. 
2. Menyusun Uraian Pekerjaaan


Setelah luas bangunan direncanakan, kemudian ditentukan desain berupa gambar kerja dan bahan bangunan yang dipakai, selanjutnya dapat disusun daftar macam pekerjaan.

Daftar ini dapat menjadi acuan dalam menghitung volume, biaya dan pengontrolan pelaksanaan pembangunan melalui pengisian daftar periksa (check list).

Uraian pekerjaan yang akan dihitung volumenya adalah sebagai berikut:
Pekerjaan Persiapan, Galian Dan Urugan
Pekerjaan Pondasi Dan Beton Bertulang
Pekerjaan Pasangan Dinding Dan Plesteran
Pekerjaan Lantai Dan Dinding
Pekerjaan Plafon
Pekerjaan Kusen, Pintu Dan Jendela
Pekerjaan Atap
Pekerjaan Perlengkapan Pintu Dan Jendela
Pekerjaan Sanitasi dan Instalasi
Pekerjaan Finishing

3. Membuat Rencana Anggaran Biaya

Setelah semua pekerjaan perhitungan volume selesai dilakukan, pekerjaan selanjutnya adalah memasukkan volume yang sudah dihitung tersebut kedalam daftar volume pekerjaan, daftar harga bahan, daftar upah pekerja. Daftar tersebut memudahkan menghitung volume biaya dan pelaksanaan pembangunan. Baca lebih lanjut: Cara Membuat RAB (Rencana Anggaran Biaya).

Share this:

Disqus Comments